Header Ads


Janji Bappenas ke Suku Dayak soal Minta Lahan Ibu Kota Baru

Janji Bappenas ke Suku Dayak soal Minta Lahan Ibu Kota Baru


Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Bandar Berita Harian - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang P.S. Brodjonegoro berjanji akan memfasilitasi Suku Dayak yang meminta lahan. Tuntutan ini dalam rangka rencana pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur.

Bambang mengaku akan menyampaikan usulan tersebut kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil.

"Tentunya nanti akan kami sampaikan Kementerian ATR untuk melihat bagaimana akomodasi dari permintaan tersebut," katanya,RajabandarQ Kamis (17/10).
Baca Juga - Viral Pengantin Berkalung Dan Berpayung Uang, Jiwa Miskin Netizen Meronta

Sebelumnya, Wakil Bendahara Umum Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Dagut H Djunas meminta pemerintah untuk memberikan tanah seluas 5 (ha) per keluarga. Mereka meminta lahan tersebut nantinya sudah bersertifikat atas nama mereka.

Tak hanya tanah adat, mereka juga minta pemerintah mempersiapkan hutan adat minimal 10 ha lantaran sebanyak 285 desa adat Suku Dayak tak lagi memiliki hutan adat.

Meski mengaku akan mengakomodasi permintaan itu kepada Menteri Agen Domino ATR, namun Bambang belum dapat memastikan luasan lahan yang akan disiapkan.

"Itu Menteri ATR yang lebih bisa menjawab," ujarnya.

Ia menuturkan pembangunan ibu kota baru tak hanya fokus mengembangkan wilayah inti ibu kota, tetapi juga wilayah kota penyangga Agen BandarQ. Ia memastikan pemerintah telah memikirkan pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.

"Sehingga masyarakat lokal nanti bisa berbaur dengan mudah di ibu kota baru tersebut," tuturnya.

Permintaan Suku Dayak bukan tanpa alasan. Dagut mengatakan posisi Suku Dayak yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Pasalnya, tanah adat dan hutan adat mereka berkurang akibat pembangunan, pembukaan lahan kelapa sawit, pertambangan hingga kebakaran hutan.

"Masyarakat kami makin terjepit, semakin tidak ada tempat terutama lahan dan hutan adat," katanya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.